Cari Blog Ini

Jumat, 04 April 2008

Endometriosis Penyebab Sulit Hamil?


Masih banyak perempuan yang mengganggap nyeri haid sebagai hal yang biasa, mereka beranggapan 1-2 hari sakitnya akan hilang. Padahal nyeri haid hebat bisa menjadi tanda gejala endometriosis yang bisa mengakibatkan sulitnya punya keturunan.

Sebenarnya rata-rata menstruasi menyebabkan rasa sakit, meski kadarnya beda-beda. Diperkirakan sekitar 75 persen perempuan mengalami masalah saat haid, termasuk di antaranya nyeri perut atau kram perut. Nyeri haid yang perlu diwaspadai sebagai endometriosis adalah rasa nyeri yang sangat hebat dan tidak membaik meski sudah mengkonsumsi obat penghilang nyeri haid.

Endometriosis merupakan penyakit yang terjadi akibat tumbuhnya selaput lendir rahim (endometrium) di luar rahim. Menurut dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), sekretaris koordinator penelitian, pengembangan dan pelatihan bagian Obgin FKUI - RSCM, penyebab endometriosis adalah darah haid yang tumpah dan masuk ke rongga perut, melekat lalu tumbuh menjadi kista.

"Selain ke rongga perut, endometriosis juga bisa terjadi pada saluran indung telur atau di dalam rahim, yang disebut juga dengan benjolan adenomiosis. Endometriosis bisa berbentuk benjolan sebesar kacang hijau atau hanya bercak saja " katanya.

Jika endometriosis berada di luar rahim, maka darah haid tidak dapat keluar. Akibatnya jumlahnya bertambah banyak, menimbulkan kista, parut, hingga perlengketan dengan organ-organ di sekitar rahim. Menurut Andon, nyeri haid merupakan ciri khas dari adanya endometriosis, namun gejala lain yang perlu diperhatikan adalah adanya pendarahan atau bercak di luar siklus haid.

Para ahli menggolongkan endometriosis sebagai salah satu jenis kista yang tidak ganas dan bukan merupakan tumor sejati. Meski tidak berbahaya, namun endometriosis bersifat kambuhan dan bisa menganggu kesuburan.

Menurut Andon, upaya preventif perlu dilakukan untuk mengurangi kelanjutan dari penyakit ini. "Begitu mengalami nyeri haid yang perlu diatasi dengan minum obat, sebaiknya segera memeriksakan diri. Memang bisa merupakan nyeri haid primer atau normal. Tapi tak ada salahnya periksa, bahkan jika masih gadis atau belum menikah," paparnya.

Pengobatan yang diberikan oleh dokter tergantung pada jenis endometriosis. "Jika sudah berupa kista maka harus dilakukan operasi pengangkatan, sedangkan jika berupa bercak maka cukup dilakukan terapi hormon," katanya.

Pemberian hormon lain berupa pil kontrasepsi sering diberikan pada gadis remaja yang belum berencana untuk punya anak. Cara ini selain menghilangkan keluhan nyeri haid juga untuk mencegah endometriosis berkembang lebih berat.

Tidak ada komentar: